-->

PERBANDINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ( RUSIA DAN INDNESIA )

 PERBANDINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ( RUSIA DAN INDNESIA )

Ulil Abshor

Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam IAI

Al-Khoziny Sidoarjo



ABSTRACT

Education in a country cannot be separated from its social and cultural history. Indonesia as a country with the majority of the population is Muslim, with its diversity of races, tribes and cultures, of course, it affects the development of education itself. Pesantren is a typical education model in Indonesia in addition to other Islamic education models, from elementary to Islamic tertiary education, both public and private. The role of Ulama plays an important role in the development of Islamic education, starting from the Walisongo era until today. Likewise with the Russian State, after the collapse of the Soviet Union and the establishment of the Russian Federation. Gradually, Islamic education in Russia is developing, from elementary, secondary and tertiary levels. The Russian Mufti Council has an important institution whose goal is to advance Islam in Russia. Islamic education according to Ahmad Tafsir is guidance that is taught so that it can develop maximally in accordance with Islamic teachings, namely the Koran and hadith, through experience, knowledge, skills, skills, so that students are expected to be able to recognize, understand, appreciate and believe in Islamic teachings. This research is a field research, which seeks to describe the role of education in the development of Islam, through various literature studies, and various sources related to the depth of the theory of Islamic education in both Indonesia and Russia. The results of the first study found that Islamic education was very influential on the development of Islam both in Indonesia and Russia, the two Ulama greatly contributed to the development of Islam in both cousntries, third, the socio-cultural and political conditions of the two countries played a very important role in developing Islam in both countries.

Keywords: islamic education; history of islamic education in russia and indonesia; ulama

(cleric)


ABSTRAK

Pendidikan dalam suatu negara tentu tidak dapat dilepaskan dari sejarah sosial dan budayanya. Indonesia sebagai negara mayoritas penduduknya beragama Islam, dengan keaneka-ragaman ras, suku, dan budayanya, tentunya mempengaruhi terhadap perkembangan pendidikan itu sendiri. Pesantren merupakan model pendidikan khas di Indonesia selain model pendidikan Islam lainnya, dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi Islam, baik negeri dan swasta. Peran Ulama memegang peranan penting dalam perkembangan Pendidikan Islam, diawali pada masa Walisongo hingga saat ini. Demikian juga halnya dengan Negara Rusia, pasca runtuhnya Uni Soviet dan berdirinya negara Federasi Rusia. Secara perlahan Pendidikan Islam di Rusia berkembang, dari tingkat dasar, menengah, dan perguruan tinggi. Dewan Mufti Rusia memiliki lembaga penting yang memiliki tujuan untuk memajukan Islam. di Rusia. Pendidikan Islam menurut Ahmad Tafsir adalah bimbingan yang diajarkan agar dapat berkembang secara aksimal sesuai dengan ajaran Islam, yaitu Alquran dan hadits,

 

 

A. PENDAHULUAN

Diperkirakan pada abad ke-5 SM kepulauan Melayu telah menjadi tempat persinggahan para pedagang yang berlayar ke China, dan mereka telah menjalin hubungan menghubungkan negeri-negeri di Asia Timur, Asia Tenggara, dan Asia Barat. Perkembangan pelayaran dan perdagangan internasional yang terbentang jauh dari Teluk Persia sampai China melalui Selat Malaka itu, kelihatan sejalan pula dengaan muncul dan berkembangnya kekuasaan besar, yaitu

China di bawah Dinasti Tang (618-907), kerajaan Sriwijaya (abad ke 7-14), dan Dinasti Umayyah (660-749). Kondisi inilah yang memungkinkan masuknya Islam ke Asia Tenggara berkembang melalui enam jalur yaitu : saluran perdagangan, saluran perkawinan, saluran tasawuf, saluran pendidikan, saluran kesenian, dan saluran politik (Rusmana et al. 2020).

Sekitar pertengahan abad ke-7 M, sebagai bagian dari penaklukan umat Islam atas Persia Islam terus meluas hingga merambah ke wilayah Kaukasus, yang bagian-bagiannya kemudian secara permanen dimasukkan oleh Rusia (Hunter 2004). Dari sejarah diketahui bahwa orang- orang pertama yang menjadi Muslim di wilayah teritori Rusia saat ini, adalah orang- orang Dagestan (wilayah Derbent ), masyarakat Dagestan pindah agama setelah bangsa Arab menaklukkan wilayah tersebut pada abad ke-8. 

Negara Muslim pertama di wilayah Rusia adalah Volga Bulgaria (922). Terakhir diketahui bahwa sebagian besar orang-orang yang berada di Turki Eropa dan dataran Kaukasia juga menjadi pemeluk Islam (Hunter 2004). Masa kejayaan kerajaan-kerajaan Islam di nusantara diperkirakan antara abad ke- XIII sampai dengan abad ke-XVI. Timbulnya kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia tersebut disebabkan oleh ramainya lalu lintas perdagangan melalui jalur laut, sehingga terjadi interaksi antara pedagang-pedagang Indonesia dengan para pedagang Islam dari tanah Arab, Persia, Gujarat India, dan juga dari China. Kerajaan Islam di Indonesia dapat kita bagi berdasarkan zona wilayah sertga lokasi pusat pemerintahannya, yaitu di daerah Sumatera, Jawa, Kalimantan, kepulauan Maluku, dan sebagian Sulawesi. Masuknya agama Islam ke Nusantara (Indonesia) pada abad 6 akhir dibawa oleh para saudagar muslim, sambil menyebarkan Islam di wilayah Nusantara. Islam menyebar dengan sangat pesat dibawah Walisongo. Merupakan pembaharu yang telah membawa banyak perubahan dan perkembangan pada masyarakat, budaya, sosial, politik, perekonomian, dan pemerintahan di kerajaan yang telah ada di Indonesia. Kerajaan-kerajaan Islam yang berdiri, merupakan bukti pengaruh dari perubahan pemikiran yang menancapkan peradaban baru di Indonesia yang bernafaskan ajaran Islam (Dani 2016).

Kesadaran dunia Barat akan adanya peradaban Islam sebenarnya telah dibangun oleh Rasulullah sejak masa-masa awal dakwah Islam. Pada tahun ke 6 Hijrah, Nabi mengirimkan utusan-utusannya kepada raja dan ratu dari negara tetangga. Utusan- utusan itu dikirim ke Kaisar Byzantium (Heraclius). Raja Cyprus atau Makaokas, raja Abby ssini(Najashi) dan ke raja Persia (Kisra) (Ibrahim 2010). Di Negara federasi Rusia sekitar awal abad   ke-16    hingga    abad    ke-19, semua daerah

 

B. PEMBAHASAN

1. Sejarah Pendidikan Islam di Rusia

Pada masa pertempuran dan akhirnya bangsa Rusia menaklukkan wilayah Kazan yang mayoritas warganya beragama Islam, pertempuran dan penaklukkan ini terjadi pada tahun 1552 oleh raja Ivan the Terrible, terus berlanjut sampai dengannya tampuk kekuasaaan dipegang   Catherine   the Great tahun 1762, bangsa Rusia terus melakukan penindasan secara sistematis terhadap umat Islam melalui kebijakan pengucilan dan diskriminasi serta besar terhadap kaum beragama di Rusia (Rohim 2017).

Demikian juga halnya dengan kedudukan agama bagi Negara. Perlu untuk diketahui bahwa didalam konstitusi pemerintahan Uni Soviet yang dikeluarkan pada tahun 1936, disana tercantum tentang kebebasan beragama dan kesetaraan. Hal ini tercantum dalam pasal 123 yang berbunyi bahwa negara menjamin kesetaraan hak setiap warga negara dalam semua bidang, ekonomi, social, budaya, dan kehidupan politik tanpa memandang ras atau kebangsaan.” Dalam pasal itu juga menegaskan bahwa bagi chauvinisme, kebencian atau penghinaan terhadap suatu ras akan dipidana sesuai dengan hokum yang berlaku.” Namun pada kenyataannya pemerintah yang berkuasa tidak melaksanakan kebebasan hak tersebut yang sesuai undang-undang yang telah disepakati, yaitu negara menjamin kebebasan dalam beragama. Bahkan pemerintah melakukan porovokasi dengan menyebarkan kebencian terhadap orang-orang dan kelompok- kelompok agama. Akibatnya masyakarat beragama menjadi terkekang dalam melakukan aktifitas ibadah (Rohim 2017).

Era selanjutnya yaitu era Federasi Rusia pasca runtuhnya Uni Soviet. Era ini dirasakan masyarakat sebagai era kebebasan termasuk dalam hal beragama. Sebagaimana hal masyarakat Indonesia yang diberikan hak dan kebebasan untuk memeluk agama dan menjalankan ibadah serta ajaran agamanya masing-masing sesuai dengan kepercayaannya (Yayan 2015).

Lebih dari 70 aliran keagamaan dan aliran kepercayaan tumbuh dalam masyarakat Rusia, dimana kebebasan beragama telah dijamin dalam konstitusi. Hal ini dapat dilihat dari konstitusi Rusia tahun 1993:

Everyone shall be guaranteed the right to freedom of conscience, to freedom of religious worship, including the right to profess, individually or jointly with others, any religion, or to profess no religion, to freely choose, possess and disseminate religious or other beliefs, and to act in conformity with them.

 

Pasal ini membuktikan bahwa negara Rusia baru benar-benar menjamin kebebasan beragama bagi warga negaranya. Kebebasan beragama disini dimaksudkan bahwa setiap warga negara secara individu atau bersama- sama berhak untuk memilih, memiliki dan menyebarkan agama sesuai dengan keyakinan mereka. Dengan adanya kebebasan beragama, maka bagi umat Islam maupun umat-umat lain, yang selama kurang lebih 70 tahun dilarang oleh rezim Uni Soviet, dapat hidup kembali. Bagi Umat Islam, aturan ini membawa dampak untuk lebih menyemarakkan kehidupan peribadatan yang sebelumnya dilakukan secara sembunyi-sembunyi menjadi terbuka. Setelah Umat Islam mendapatkan peran dalam perpolitikan dan diakuinya kebebasan beragama, maka dimulailah bentuk kegiatan- kegiatan yang bertujuan untuk memajukan Umat Islam di Rusia. Faktor-faktor itulah yang pada akhirnya menyebabkan Umat Islam dapat kembali melaksanakan aktifitas pendidikan dan keagamaan Islamnya kembali (Tafsin 2014).

Ada banyak bukti rekonsiliasi resmi terhadap Islam   di   Rusia   pada   1990- an. Jumlah Muslim yang diizinkan untuk melakukan ziarah ke Mekah meningkat tajam setelah embargo era Soviet berakhir pada tahun 1991 (“Konstitusi Rusia” 1993). Pada tahun 1995, Persatuan Muslim Rusia yang baru didirikan, dipimpin oleh Imam Khatyb Mukaddas dari Tatarstan, mulai mengorganisir sebuah gerakan yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman antaretnis dan mengakhiri kesalahpahaman orang-orang Rusia tentang Islam.

Organisasi persatuan Muslim Rusia merupan salah satu alat utama dalam menyatukan umat islam yang hidup diseluruh Rusia. Sebelum perang dunia pertama berkecamuk, warga muslim Rusia memiliki faksi sendiri di Duma (Parlemen) Rusia. Meskipun saat masih Uni Soviet di kuasai oleh anggota partai Komunis dalam menentukan kebijakan, namun para ulama dan pemimpin muslim turut berperan dalam menggerakkan kekuatan muslim di Rusia, khususnya dalam mempertahankan hak-hak politik, ekonomi, dan budaya   umat Islam. Bahkan para pemimpin muslim di Rusia dapat mendirikan Pusat-pusat Kebudayaan Islam termasuk pendidikan Islam. Pada akhir tahun 1980-an pendidikan  professional beragama Rusia di seluruh negara eks Uni Soviet dilaksanaka oleh Madrasah Mir-Arab di Bukhara.

Pada tahun 1991 mereka mendirikan sebuah madrasah (sekolah agama) di kota Moscow.

 

2. Pendidikan Islam Rusia Modern

Dalam pemerintahan federasi Rusia yang dipimpin oleh presiden Putin saat ini, banyak perkembangan dengan pendidikan Islam di Rusia. Beberapa Universitas mulai didirikan, diantaranya: di Moskwa, Kazan, Makhackala, dan Grazny. Umumnya perguruan ini didirikan masih sebatas untuk menghasilkan imam- imam dan khatib-khatib di masjid- masjid dan guruguru di sekolah-sekolah Rusia (Mukhtarom, n.d.).

Pada 1990-an, jumlah publikasi Islam turut berkembang dan meningkat. Diantaranya adalah beberapa majalah dalam bahasa Rusia, yaitu: "Ислам" ( transliterasi : Islam ), "Эхо Кавказа" ( Ekho Kavkaza ) dan "Исламский вестник" ( Islamsky Vestnik ), dan surat kabar berbahasa Rusia "Ассаламамамама (Goa))" dan "Нуруль Ислам" ( Nurul Islam ), yang diterbitkan di Makhachkala , Dagestan. Mintimer Shaimiyev, presiden republik Tatarstan diKazan. Kazan memiliki populasi Muslim yang besar (mungkin yang kedua setelah kelompok Muslim di kota Moskow dan kelompok pribumi terbesar di Rusia) dan merupakan rumah bagi Universitas Islam Rusia yang berada di kota Kazan , Republik Tatarstan, mereka menyelenggarakan Pendidikan dalam bahasa Rusia dan Tatar . Sama halnya di Kazan di daerah Dagestan ada sejumlah Universitas Islam dan madrasah, yang terkenal di antaranya adalah: Universitas Islam Dagestan, Institut Teologi dan Hubungan Internasional, yang rektornya, Maksud Sadikov , dibunuh pada 8 Juni 2011.

Talgat Tadzhuddin adalah Kepala Mufti Rusia. Sejak zaman Soviet, pemerintah Rusia telah membagi Rusia menjadi sejumlah Direktorat Spiritual Muslim. Pada 1980 Talgat Tazhuddin diangkat menjadi Mufti dari Uni Soviet dan Divisi Siberia Eropa. Sejak 1992 ia telah memimpin Direktorat Spiritual Muslim pusat atau gabungan dari seluruh Rusia.

Putin mengatakan bahwa Kekristenan Ortodoks jauh lebih dekat dengan Islam daripada Katolik (Gvosdev 2013). Ada kemarahan besar dari sebagian besar Muslim dari Kaukasus terhadap kartun Charlie Hebdo di Prancis Ilya, Arkhipov, 2016. Putin diyakini telah mendukung protes oleh Muslim di Rusia terhadap kartun Charlie Hebdo dan Barat. Putin mengizinkan penerapan hukum Syariah secara de facto di Chechnya oleh Ramzan Kadyrov , termasuk poligami dan jilbab yang ditegakkan.

Pada saat ini Islam telah menjadi bagian dari kurikulum pendidikan di Rusia. Peraturan ini telah dijalankan di 20 wilayah Rusia dan mewajibkan bagi keluarga- keluarga di Rusia supaya memberi kebebasan kepada anak-anaknya untuk mendapat pendidikan agama sesuai dengan minatnya. Kementerian pendidikan  Rusia telah  menuyusun suatu skala minat para rombongan belajar warganya, yakni terdiri dari 43 persen etika sekuler, 30 persen Kristen Ortodock, 18 persen  menyukai agama-agama dunia, dan 9 persen berminat terhadap Islam dan 1 persen meminati Budha. Untuk mendukung dan  memajukan pendidikan Islam di Rusia, sebagian anak- anak muda Muslim Rusia dikirim ke luar negeri untuk menggali Ilmu Pengetahuan Islam. Negara-negara yang dituju diantaranya Mesir, Arab Saudi, Malaysia, Indonesia, Maroko, dan lain sebagainya. Khusus di Indonesia, perguruan tinggi Islam di Rusia telah menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi Islam Negeri di Indonesia, diantaranya: UIN Jakarta, UIN Yogyakarta, UIN Malang, dan juga Universtas Islam swasta diawali oleh Universitas Ibn Khaldun Bogor, yang telah membuat MoU dengan Islamic Russian University dan Humanitarian Pedagogical College pada tahun 2017, serta Islamic Moscow Institute pada tahun 2019, selain UIKA pada tahun 2019 disusul kerjasama Tazkia dan Unisba (Detik.com 2017).

Perkembangan terakhir dari bidang budaya ini, di Rusia telah terdapat kegiatan yang dinamakan All Russian Islamic Olympiad yang menyatukan berbagai murid muslim dari tingkat SD, SMP, hingga SMA. Mulai tahun 2008, setiap Bulan Ramadhan, selalu dilaksanakan perlombaan membaca kitab suci atau Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) yang diikuti oleh komunitas Muslim Rusia dan negara-negara asing. Kegiatan ini mendapat dukungan dari Organisasi Konferensi Islam (OKI) dan UNESCO.

Dewan Mufti Rusia merupakan gabungan organisasi keagamaan yang ada di seantero negeri Rusia. Tugasnya mengoordinasi kegiatannya dalam konsep kesukarelaan, diantaranya dalam penyediaan fasilitas ibadah dalam bentuk masjid. Selain itu, mengorganisasi kegiatankegiatan yang bersifat keagamaan seperti peringatan maulid Nabi, dan lain-lainnya. Rusia merupakan negara sekuler dimana agama merupakan urusan pribadi dan tidak diurus oleh pemerintah. Disinilah peran Dewan Mufti sebagai penyedia fasilitas dan sekaligus sebagai penyelenggara.

Kecenderungan dalam kehidupan beragama lebih menonjol dikalangan generasi muda. Lebih dari 60 persen dari mereka yang mengaku beragama berasal dari kalangan usia 22 - 50 tahun, dengan tingkat pendidikan 55 persen pendidikan menengah dan 32 persen pendidikan tinggi. Selain kebebasan menjalankan aktivitas spiritual keagamaan, oleh Pemerintah Rusia juga didorong dengan diperbolehkannya kegiatan dalam perpolitikan oleh kelompok-kelompok beragama. Jumlah masjid yang tercatat resmi saat ini adalah 4.750. kawasan yang paling banyak dari jumlah masjidnya ialah Dagestan dengan jumlah 3000-an. Di Tatarstan selama 10 tahun terakhir mencapai 1.000 masjid. Sementara di Ibukota Moskwa terdapat 20 komunitas Islam dan lima masjid besar. Diperkirakan jumlah masjid seluruhnya dapat mencapai sedikitnya 7.000 masjid di Rusia (Surya 2012).

Lembaga-serifikasi halal juga telah berdiri di Rusia yang dinamakan NUR. Lembaga ini didirikan untuk memberikan sertifikat halal melalui pengujian material, bumbu, produk, fasilitas produk, asal dana, transaksi, layanan jasa, dan kriterial lain. Untuk mendukung produk-produk halal di Rusia, Dewan Mufti Rusia mulai tahun 2010 melaksanakan sebuah kegiatan Halal Expo. Kegiatan ini banyak diikuti oleh perusahaan- perusahaan dalam negeri Rusia dan ada juga yang dari luar Rusia. Saat ini kegiatan semacam ini menjadi hal yang rutin setiap tahun sebagai agenda yang tidak bisa dilewatkan.

Kegiatan lain dalam bidang keagamaan adalah Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ). Awal dilaksanakanannya kegiatan ini ialah tahun 2000 kompetisi Quran membaca diadakan untuk pertama kalinya di Moskow. Peserta yang mengikuti berasal dari madrasah dan maktabs di kota Moskow. Sejak tahun 2003 menjadi skala regional dan pada tahun 2005 kompetisi MTQ meliputi seluruh kawasan Rusia. Pada tahun 2007 kompetisi ini diselenggarakan oleh Dewan Mufti Rusia dengan tujuan untuk menarik lebih banyak peserta dari daerah dan negara lain.

Dengan demikian kompetisi MTQ yang dilaksanakan oleh Rusia menjadi tingkat internasional.

penghancuran budaya Muslim dengan menghilangkan budaya dan tempat-tempat ibadah seperti Jika kita membahas soal dakwah Islam di Negara Rusia, akan menjadi topik yang menarik, bukan saja karena penelitian tentang Islam di wilayah ini masih sedikit, tetapi karena proses dakwah yang berlangsung di kawasan ini menunjukkan sebuah dakwah yang unik. Di Rusia, betapa pun kuatnya hegemoni negara dalam memaksakan kultur yang diinginkan bagi warganya, namun mendapatkan resistensi yang sangat kuat dari penduduk asli (Jati 2012). Masyarakat muslim di wilayah ini merupakan kelompok minoritas, kenyataan ini tidak membuat mereka lemah terhadap desakan kuat pihak pemerintah kolonial, bahkan yang otoritarian sekalipun (Kettani 1986) Masjid (Allen, n.d.) . 

3. Problem Perkembangan Islam di Rusia

Rusia pada awalnya berpura-pura memberlakukan kebijakan mereka  dengan membiarkan Islam berkembang di Kazan saat itu, namun belakangan saat banyaknya para ulama Muslim diundang ke berbagai daerah untuk berkhotbah kepada umat Islam lainnya, khususnya orang - orang Kazakh , pemerintah Rusia mulai khawatir dengan kegiatan ini, karena akan sangat membahayakan kelangsungan       pemerintahan (Michael 2018). Sehingga akibatnya, banyak terjadi pemberontakkan di daerah-daerah yang mayoritas umat muslim. Kedudukan agama pada era kekaisaran Rusia terdahulu tidak mendapatkan tempat dalam tata kehidupan di negara. Sehingga saat pemimpin pergerakkan revolusi yang dipimpin Lenin untuk melawan system Monarki menjadi sebuah Negara berbasis Republik Sosialis. 

Lenin menjalankan poliitik rangkulan, dengan menemui tokoh-tokoh agama guna mendapatkan dukungan dari kaum beragama guna kepentingan negara. Akhirnya ketika dukungan sudah didapat dan pemerintahanmonarki sudah di hancurkan, pemerintahan revolusioner kemabali melakukan pembatasan besar-Transcaucasia dan Dagestan selatan diperintah oleh berbagai kerajaan Islam dari negeri Iran secara berturut-turut ( kerajaan Afsharid , Safawi , dan Qajars ), dan dipengaruhi dengan geo-politik dan ideologis Negara tetangga mereka, sehingga terjadi persaingan politik dan budaya antara Iran dan Turki Ottoman . Di daerah masing-masing yang mereka kuasai, baik di Kaukasus Utara dan Kaukasus Selatan, Islam Syiah dan Islam Sunni menyebar di daerah Rusia, menyebabkan banyaknya warga etnis Kaukasia memeluk Islam.

 

4. Kegiatan Pendidikan dan Dakwah Islam di Rusia

 

Maka untuk memudahkan kegiatan- kegiatan Islam dijalinlah kerjasama dengan lembagalembaga Islam di Luar Negeri. Organisasi Islam Internasional dan Liga-Liga Arab (terutama Arab Saudi dan Kuwait), Iran dan Turki secara sukarela memberikan bantuan finansial maupun materi bagi Umat Islam Rusia. Peran Umat Islam tereflesikan oleh Dewan Mufti Rusia sebagai induk organisasi Islam Rusia. Hingga saat ini, Dewan Mufti Rusia memiliki tiga departemen yang bertugas mengurusi kepentingan umat Islam baik dalam maupun luar negeri (Tafsin 2014b).

Departemen Internasional memiliki tiga bidang yakni bidang pendidikan, bidang urusan haji dan umrah, dan bidang hubungan internasional. Tujuan dari bidang hubungan internasional ini adalah untuk mempermudah aktivitas muslim rusia yang ada di luar negeri. Selain itu juga untuk mempromosikan Islam dan nilai-nilai Islam yang ada di Rusia maupun di Dunia. Dalam mempermudah aktivitasnya, organisasi ini menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga asing diantaranya: Organisasi Konferensi Islam (OKI), Bank Pembangunan Islam (IDB), Yayasan Dakwah Islam Malaysia (YADIM), Asosiasi Musli Cina, Wakuf dan Departemen Agama

Kuwait, Masyarakat Muslim-Tatar (Finlandia), Dewan Imam Eropa (Austria), dan Lain-lain. Untuk saat ini lembaga ini dikepalai oleh Madina Kalimullina.

Dewan Mufti Rusia beranggapan bahwa Pendidikan merupakan sumber utama untuk pengembangan masa depan Umat Islam yang nantinya dapat ikut menentukan peran dikehidupan bernegara dan kehidupan di dunia. Lembaga ini didirikan pada tahun 2006 dan memiliki tugas menyediakan para pelajar Muslim yang mampu menguasai bidang ilmu pendidikan baik agama maupun sekuler untuk saat ini dan masa yang akan datang. Dewan Mufti beranggapan bahwa pendidikan di luar negeri dapat dijadikan arus untuk mendidik pemudapemuda Rusia. Programprogram yang ditawarkan dalam lembaga luar negeri ini diantaranya: Program Bahasa Asing jangka pendek (Bahasa Arab dan Inggris), Studi Sarjana untuk bidang ilmu agama Islam maupun umum, studi Master dalam bidang Ilmu agama Islam dan Umum. Setiap tahun banyak mahasiswa Muslim Rusia yang menuntut ilmu di beberapa Universitas terkemuka di dunia. Diantaranya: Universitas Al-Azhar, Universitas Islam Internasional Malaysia, dan pada akhir -akhir tahun ini banyak yang menimba ilmu di Indonesia. Beberapa negara telah menjalin kerja sama dengan lembaga Pendidikan ini, diantaranya: Arab Saudi, Qatar, Malaysia, Mesir, Indonesia.

 

a.   Pendidikan Al Qur’an di Rusia dilaksanakan di pesantren dan Masjid

Jumlah umat  Islam di Rusia kian bertumbuh. Tercatat pada awal 2021, penduduk muslim mencapai sekitar 28-31 juta orang. Setara dengan 29-41 persen dari 142 juta penduduk Rusia.Bahkan jumlah masjid juga terus bertambah. Diperkirakan total mencapai sedikitnya ada 9000 masjid. Untuk di ibu kota Rusia sendiri, dengan pemeluk Islam melebihi 6 juta orang dan lima masjid. Selain itu, komunitas keagamaan kian banyak. Terdaftar yang terbesar ada di Volga, lalu Kaukasus Utara dan diikuti Ural.

b.  Sistem Mazhab 

Mazhab Syafii umumnya dianut oleh umat Islam di wilayah Kaukasus Utara Rusia, sementara wilayah di Rusia lainnya menganut Mazhab Hanafi. Daerah-daerah yang banyak dihuni orang Muslim di Rusia adalah Laut Hitam, Laut Kaspia, Avar, Adyghe, Balkar, Nogai, Chechnya, Circassian, Ingush

c.   Ibadah Puasa Ramadhan di Rusia  

Berdasarkan keterangan pemuda Rusia Magedov mahasiswa Alumnus UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, puasa Ramadhan tahun ini kembali lebih semarak. tahun lalu sepi kerena Pandemi, tahun ini pemerintah Rusia memperbolehkan umat muslim membuka Masjid dan melaksanakan buka bersama, dengan kapasitas 700 sampai 850 jama’ah. Di Dargestan, disetiap Masjid ditiap kota, disediakan takjil dan saur gratis. Puasa Ramadhan dijalankan selama 18 jam.

 

5. Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia

Jika ditelaah secara etimologi, pengertaian lembaga adalah acuan, asal sesuatu, sesuatu yang memberi bentuk pada yang lain, sebuah badan atau organisasi yang bertujuan untuk melakukan aktifitas keilmuan atau melakukann sebuah usaha (Departemen Pendidikan &Kebudayaan 1990). Sedangkan pengertaian lembaga pendidikan Islam, jika dilihat secara terminology, pengertian lembaga Pendidikan Islam masing-masing pakar mengemukakan pendapatnya. Ada yang memaknai lembaga pendidikan Islam hanya secara fisik dan ada yang memaknainya secara abstrak. Menurut Prof. Dr Ramayulis, Hasan Langgulung, beliau mengungkapkan bahwa lembaga pendidikan adalah suatau sistem peratuaran yang bersifat mujarrad suatu konsepsi yang terdiri dari Kode-kode, Norma-norma, Ideologi-ideologi dan sebagainya, baik secara tertulis ataupun tidak tertulis, termasuk didalamnya perlengkapan material dan organisasi simbolik. Pendapat Ramayulis Langgulung itulah pendapat yang mengcover keduanya yaitu secara fisik dan Non-fisik, serta cukup menggambarakan tentang realitas lembaga pendidikan Islam di Indonesia.

Di Indonesia ada berbagai bentuk lembaga pendidikan Islam, antara lain pondok pesantren dengan berbagai variannya, sekolah Islam atau Madrasah dengan berbagai jenjang dan tipenya, serta perguruan tinggi dengan berbagai program studi yang dimilikinya.

a. Pondok Pesantren

Secara harfiah pesantren merupakan sebuah bentuk lembaga pendidikan Islam yang tertua di Indonesia. Jika menilik data yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama Indonesia, pondok pesantren pertgama kali didirikan atau yang tertua di Indonesia adalah pondok pesantren Jan Tampes II, pondok ini berdiri pada tahun 1062 di Pamekasan Madura Jawa Timur (Hasbullah 1996). Sekalipun sebagian kalangan meragukan data ini, namun semua sepakat bahwa pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia.

Eksistensi Pondok Pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia, hingga saat ini telah tumbuh dan berkembang sejak dari awal berdiri hinggaa di era modern seperti saat ini. Jika dilihat dari sejarah perkembangannya Pondok Pesantren masih tetap konsisten konsisten menjalankan fungsinya sebagai sebuah lembaga pengajaran ilmu-ilmu agama Islam, sehingga pondok pesantren telah banyak melahirkan ulama, para guru agama, mubaligh, serta tokoh politik. Pada awalnya pesantren didirikan bertujuan mengembangkan Islam di Indonesia, dan tujuankhususnya, yaitu: pertama, sebagai sarana pengkaderan para ulama’ sehingga pesantren akhirnya mampu menyebarkan agama di tengah-tengah masyarakat; kedua, membentuk jiwa para kaum muslim di Indonesia  memiliki  moral dan  relijius; ketiga, bertujuan menanamkan kesadaran holistik bahwa belajar agama merupakan kewajiban setiap muslim dan muslimah sebagai bentuk pengabdian kepada tuhan, bukan hanya untuk meraih prestasi kehidupan  dunia(RofiqDawam,Ainur; Ta’arifin 2005).

Seiring dengan kemajuan zaman serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begittu pesat, serta mengantisipasi perkembangan arus informasi secara global, maka pendidikan di pondok pesantren di Indonesia juga mengalami beberapa perubahan guna penyesuaian. Perubahan yang signifikan diantaranya persoalan kurikulum dan metode serta teknik pembelajarannya. Dewasaini sebuah belajar bukan hanya diposisikan sebagaialat, namun sekaligus sebagai tujuan, karena dalam proses belajar mengajar yang di laksanakan oleh pesantren sering monoton dengan cara lama, dengan tidak mempertimbangkan strategi, waktu, dan metode yang lebih sesuai dengan perkembangan zaman ((Muhibuddin 2005)). Sedangkan, seiring dengan perubahan zaman para siswa (santri) membutuhkan formalitas, seperti Ijazah serta penguasaan bidang keilmuan lainnya selain ilmu agama yang dapat mengantarnya agar mampu mengarungi kehidupan mereka nantinya. Pada era modern seperti saat ini, para santri tidak cukup hanya dibekjali dengan nilai agama dan norma moral saja, namun perlu pula dilengkapi dengan keahlian yang relevan dengan dunia kerja saat ini. b. Sekolah Islam

Sekolah Islam adalah bentuk dari buah perkembangan peradaban pendidikan Islam. Keberadaan Sekolah Islam di Indonesia berawal dari adanya sekelompok masyarakat yang berlatar belakang agama Islam yang memiliki gagasan membuka sekolah dengan sistem sekolah umum modern namun dengan tambahan pelajaran Agama. Pencetus ide utama dalam modernisasi Pendidikan Islam di Indonesia adalah organisasi keagamaan Islam modern seperti Jami’at Khair, Al-Irsyad, dan Muhammadiyah (Fathoni 2005). Dalam perjalanan sejarahnya, sekolah yang menyelenggarakan pendidikan Islam ini akhirnya menjadi inspirasi bagi hampir semua organisasi pergerakan Islam, sebut saja Nahdlotul Ulama’ (NU) yang dikenal dengan sebutan Maarif yang berdiri tahun 1926 di Jawa timur, Persatuan Tarbiyah Islamiah (Perti), Persatuan Islam (Persis), Al-Washliyah, Persatuan Umat Islam (PUI), Matalaul Anwar, dan setiap organisasi memiliki corak dan ciri khas masing- masing. Namun dapat disimpulkan bahwa mayoritas dari organisasi tersebut menyelenggarakan pendidikan umum namun memasukkan pendidikan dan pengajaran Agama Islam. Dan sebagian mencantumkan nama Islam dibelakangnya, seperti SD Islam, SMP Islam, dan SMA Islam. Banyak organisasi keagamaan mencantumkan nama organisasi penyelenggaranya seperti SMP Maarif yang dimiliki organisasi Nahdatul Ulama, SMP Muhammadiyah yang didirikan oleh organisasi Muahammadiyah, SMA Al-Irsyad dan lain sebagainya. Namun tidak sedikit yang menggunakan nama arab, misalnya SD Al-Falah, SMP Futuhiyah. Dan belakngan ini muncul nama SDIT (Sekolah Dasar Islam Terpadu) SMPIT (Sekolah Menengah Pertama Islam terpadu). Bahkan terakhir di era modern ini bermunculan sekolah Islam dengan model fullday atau Boarding Scholl.

c. Perguruan Tinggi Islam

Perguruan tinggi Islam di Indoneia sudah ada sejak zaman colonial belanda. Para pemikir dan tokoh islammasaitu beranggapan bahwa, kebutuhan Pendidikan tinggi Islam bagi umat sudah sanagat mendesak untuk didirikan, karena hal ini bertujuanuntuk mencipotakan para pakar dalam bidang agama Islam serta meningkatkan intelektualisme umat Islam. Akhirnya pada tahun 1940, keinginan tersebut dapat terealisasikan, berada di tanah Minangkabau pertama kali telah didirikannya sekolah Tinggi yang diprakarsai oleh organisasi persatuan Guru-Guru Agama Islam (PGAI) di Padang yang resmi pendiriannya pada tanggal 9

Desember 1940 (Yunus 1992). Dan ini Sekolah Tinggi Islam yang pertama kali didirikan di Indonesia yang merupakan cikal bakal Sekolah Tinggi Islam yang lain ditanah air.

 

C. KESIMPULAN

Menelaah pendidikan Islam di Rusia dan di Indonesia mendorong terhadap gaya berpikir kontemplasi, dimana mengapresiasi terhadap ciptaan Allah S.W.T., ketentraman batin, zikir

(mengingat) Allah S.W.T., mengingatkan pemikir akan “tanggung jawab’, dan keharusan memenuhinya, mengamati, memperhatikan, mengeksplorasi alam semesta-tujuannya ialah menemukan hukum alam semesta agar dapat menghidupkan bumi dan membangun peradaban (Badi 2017). Pendidikan Islam di Indonesia membawa perubahan yang menghantarkan negeri ini menuju sebuah negara yang sukses menjadikan negara berpenduduk Islam terbanyak di Dunia.

Pendidikan Islam terbukti telah merubah semua aspek kehidupan lebih Religius dan Berbudaya. Demikian juga kita telah melihat apa yang terjadi di Rusia pada masa-masa awal (abad IX-XVII M), dari berbagai catatan para pedagang dan rohaniwan, para pengembara Rusia ini banyak mendominasi dari pertumbuhan tradisi dan perkembangan ajaran Islam. Pada abad XVIII M perkembangan tradisi Islam banyak diwarnai berbagai kebijakan dan aturan dari para penguasa saat itu. Pada era kepemimpinan Raja Peter the Great, sekitar pertengahan abad XVIII M, dunia intelektualisme di Rusia mengalami perubahan drastis dalam tradisi islam yang terus berkembang. Kemajuan ini dikarenakan banyaknya paraulama yang masuk ke dalam jajaran pemerintahan, serta mulai banyaknya para intlektual yang beragama muslim. Dapat dikatakan bahwa pada masa ini adalah masa awal bagi perkembangan tradisi Islam di Rusia, karena untuk pertama kalinya Islam memperoleh legitimasi legal-formal. Dari Penelitian ini pertama, menemukan bahwa pendidikan Islam sangat berpengaruh kepada perkembangan Islam baik di Indonesia dan Rusia, kedua, Ulama, ajaran sangat berkontribusi terhadap perkembangan Islam dikedua negara, ketiga, kondisi Sosial Budaya dan Politik kedua negara memegang peran sangat penting dalam mengembangkan Islam di kedua negara.

 

D. DAFTAR PUSTAKA

Allen, Frank. n.d. (t.t.). Muslim Religious Institutions in Imperuial Russia: The Islamic World of Novouzensk District and the Kazakh Inner Horde, 1780-1910. Vol 35.

Badi, Jamal. (2017). Islami Creative Thingking.

Dani, Indriya R. (2016). Lirik Dakwah Walisongo.

Departemen Pendidikan &Kebudayaan. (1990). Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Detik.com. (2017). Kerjasama Perguruan Tinggi di Bogor dan Rusia.

Fathoni, Muhammad. (2005). Pendidikan Islam Dan Pendidikan Nasional.

Goverment. (2003). UU 20 2003.

Gvosdev, Nikolas K. (2013). Russian Foreign Policy: Interest, Vectors, and Sectors. SAGE.

Hasbullah. (1996). Kapita Selekta Pendidikan Islam di Indonesia.

Hasbullah. (1999). Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia.

Khaldun, Ibn. (2014). Mukaddimah. Konstitusi Rusia. 1993.

Michael, Khodarkovsky. (2018). Russias,s Steppe Frointeir: The Making of a Colonial Empire, 1500- 1800.

Muhibuddin. (2005). Modernisasi Manajemen Pendidikan Pesantren. Mozaik Pesantren.

Mukhtarom, Zuhairini. n.d. (t.t.). Sejarah Pendidikan Islam Indonesia.

Ramayulis. (2016). Ilmu Pendidikan Islam. Rofiq Dawam, Ainur; Ta’arifin, Ahmad.

(2005). Managemen Madrasah Berbasis Pesantren.

 Rohim, Nur Rohim. (2017). Kedudukan Agama dalam Konstitusi-Konstitusi Rusai 1.

 Hunter, Shireen. (2004). The Islam in Russia. Ibrahim, Hassan. (2010). Sejarah dan Kebudayaan Islam.

0 Response to " PERBANDINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ( RUSIA DAN INDNESIA )"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel