PERBANDINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI NEGARA INDONESIA DAN TURKI
PERBANDINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI
NEGARA
INDONESIA DAN TURKI
Zulfatul Khoiriyah
IAI
Al-Hoziny Buduran Sidoarjo
Email
: fairygeminigirl2@gmail.com
Abstract
Education is always influenced by factors that enveloped it. So it is
very likely to occur differences in product and quality of education between
one institution and another institution or between one country to another. This
difference initiate researcher to be open – minded and examine the system and
education implementation in an institution or another country in order to
absorb positive information for improvement and advancement of education. This
encourages the emergence of comparative education studies. Indonesia, in an
effort to increase the quality of its education, needs to conduct a similar
study by examining and comparing Indonesia with Turkey. In this case, that its
quality of education is among the best in the World.
Key word : Comparative Education, Turkey , the Quality of Education
Abstrak
Pendidikan selalu
dipengaruhi faktor – faktor yang meliputinya. Sehingga sangat mungkin sekali
terjadi perbedaan hasil dan kualitas pendidikan satu lembaga dengan lembaga
yang lain atau satu negara dengan negara yang lain. Perbedaan inilah yang
mendorong peneliti untuk terbuka dan mengkaji sistem dan implementasi
pendidikan di institusi atau negara lain guna menyerap informasi positif guna
perbaikan dan kemajuan pendidikan. Inilah yang mendorong munculnya kajian
pendidikan komparatif. Indonesia yang ingin meningkatkan kualitas pendidikannya
perlu melakukan kajian yang sama dengan mempelajari dan mengkomparasikan
pendidikan Indonesia dengan negara lain yang didalam ini adalah negara Turki
yang kualitas pendidikannya termasuk yang terbaik di dunia
Kata Kunci : Perbandingan
Pendidikan, Turki, Mutu Pendidikan
1.
Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Secara psikologis, bahawa
dorongan rasa ingin tahu manusia yang kuat, telah mendorong seseorang untuk
mengetahui dan mempelajari lebih jauh tentang keadaan kehidupan yang berlaku di
luar lingkungan masyarakatnya atau negaranya sendiri. Dan dengan mengetahui
keadaan kehidupan yang berlaku diluar
lingkungan masyarakatnya sendiri dan dapat mengetahui kehidupan masyarakat
lainnya itu akan mengakibatkan terjadinya saling pengertian dan terjalinnya
kerja sama dan saling tolong menolong untuk mencapai tujuan dan kemajuan
bersama. Untuk mengetahui keberadaan di luar masyarakatnya atau bangsa lainnya
diperlukan apa yang sekarang dikenal dengan istilah studi komparative atau
studi perbandingan.
Menurut pengertian dasarnya studi
perbandingan mempuyai arti menganalisa dua hal atau lebih untuk mencari
kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaannya. Sehingga dengan demikian akan
dapat memberikan pegertian dan pemahaman terhadap berbagai macam sistem
pendidikan yang ada diberbagai negara dan kawasan dunia umumnya khususnya sistem
pendidikan di Negara Indonesia dan Negara Turki dengan berbagai latar belakang
sejarahnya, secara komparatif.
Perbandingan pendidikan merupakan
terjemahan dari istilah ”Comparative
Education”. Sementara ahli yang lain, mengalihkan istilah tersebut kedalam
bahasa Indonesia. Dengan menggunakan
istilah pendidikan perbandingan. Namun pada dasarnya berbagai istilah yang
digunakan mempunyai pengertian yang sama, yaitu sebagai studi komparatif (studi
perbandingan) tentang pendidikan. Atau bisa juga disebut dengan studi tentang pendidikan yang menggunakan
pendekatan dan metode perbandingan.
Selain dari beberapa hal tersebut
dengan studi perbandingan sistem pendidikan yang ada akan mengakibatkan tumbuh
dan berkembangnya kemampuan untuk membandingkan berbagai sistem pendidikan dari
berbagai negara dan kawasan dunia tersebut. Kemudian selain yang tersebut
dengan studi perbandingan ini pula, seseorang akan lebih mudah untuk
menganalisa dan menyimpulkan sumber-sumber kekuatan dan kelemahan dari sistem
pendidikan yang berorentasi pada tujuan-tujuan pendidikan
Internasional
dan Universal. Dari berbagai hal tersebut kita sebagai penerus bangsa yang juga
cinta akan terciptanya sistem pendidikan yang dapat menumbuhkan sifat positif
dan terbuka terhadap berbagai usaha inovasi dan pembaharuan pendidikan di
Indonesia. Dalam rangka pengembangan pendidikan nasional. Dan pembaharuan ini
bisa saja dilakukan dengan cara adanya studi perbandingan sistem pendidikan
antara beberapa negara sehingga dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan dari
masing-masing sistem yang permah dilakukan dalam suatu negara tersebut.
2. Pembahasan
2.1. Letak dan Keadaan geografis
2.1.1.
Letak dan Keadaan geografis negara Turki
Gambaran mengenai georafi Turki dapat dilihat
dari gambaran topografi kawasan tersebut. Secara letak geografis, Turki
mempunyai wilayah yang cukup besar yakni dengan mencapai 783.562 Km2.
Yakni :
•
Di cuilan Barat Daya, negara Turki berbatasan
eksklusif dengan negara Bulgaria
•
Di cuilan Barat, negara Turki berbatasan
eksklusif dengan Yunani serta Laut Aegea.
•
Di cuilan Timur serta Timur Laut, negara Turki
berbatasan eksklusif dengan negara Suriah dan negara Irak.
•
Di cuilan Selatan, negara Turki berbatasan
eksklusif dengan Laut Mediterania.
•
Di cuilan Utara, negara Turki berbatasan eksklusif
dengan Laut Hitam
Berdasarkan letak geografis tersebut menjadikan
sebagian negara Turki ada di benua Asia dan sebagian ada di benua Eropa
sehingga mengakibatkan perdagangan di Turki amat berkembang.[1]
2.1.2.
Letak dan keadaan geografis negara
Indonesia
Berdasarkan letak geografisnya, Indonesia
terletak diantara dua benua yaitu Benua Asia di sebelah utara dan Benua
Australia di sebelah selatan. Indonesia juga terletak diantara dua samudera,
yaitu samudera pasifik di sebelah timur dan samudera hindia disebelah barat dan
selatan.
Letak geografis Indonesia cukup strategis
karena pada posisi silang dunia . berikut pengaruh dari letak geografis
Indonesia :
•
Indonesia menjadi persimpangan lalu lintas dan
perdagangan dunia
• Indonesia memiliki beragam kebudayaan
• Indonesia memiliki 2 musim.[2]
2.2. Sejarah Masuknya Islam
2.2.1.
Sejarah Masuknya Islam di negara Turki
Istambul adalah ibukota kerajaan Turki. Kota ini sebelumnya merupakan ibukota kerajaan Romawi Timur yang bernama Konstantinopel. Konstantinopel sendiri sebelumnya sebuah kota bernama Byzantium yang terletak di Selat Bosporus, yang oleh konstantin, kaisar romawi dimaksudkan untuk menjadi ibukota kerajaannya yang baru, kerajaan Romawi Maksud itu memang tidak jadi dilaksanakan. Akan tetapi, ketika kerajaan Romawi terpecah menjadi dua, Romawi barat dan Romawi Timur, tahun 395, Konstantinopel menjadi ibukota Romawi Timur. Kalau ibukota Romawi Barat, Roma, jatuh ke tangan bangsa Goth tahun 476, maka Konstantinopel bertahan seribu tahun kemudian sampai sultan Turki Usmani berhasil menaklukkannya tahun 1453 dan menjadikannya sebagai ibukota kerajaan yang baru. Pada masa jayanya, kerajaan Romawi Timur dapat dikatakan sebagai sebuah Negara adi daya yang hanya dapat disaingi oleh kerajaan Persia. Sebenarnya, jauh sebelum Turki Usmani dibawah Sultan Muhammad Al- Fatih berhasil menaklukkan Konstantinopel, para pemimpin Islam sudah sejak zaman Khulafaur Rasyidin, kemudian khalifah Bani Umayyah dan Khalifah Bani Abbas berusaha ke arah itu. Namun, baru pada masa kerajaan Turki Usmani usaha itu berhasil.[3]
2.2.2. Sejarah masuknya Islam di Indonesia
Suatu kenyataan bahwa kedatangan
Islam ke Indonesia dilakukan secara damai. Islam dalam batas tertentu
disebarkan oleh pedagang kemudian dilanjutkan oleh guru agama dan pengembara
sufi.4
2.3. Agama Mayoritas
2.3.1. Agama Mayoritas Penduduk Turki
Turki adalah satu-satunya negara
mayoritas Islam yang menganut paham sekuler. Di Turki urusan agama terpisah
dengan urusan negara dan pemerintahan. Sebagian besar penduduk Turki menganut
agama Islam dengan persentase sebesar 99,8% umat muslim dari keseluruhan
penduduk Turki. Sebagian besar muslim di Turki mengikuti paham sunni dan
sebagian kecil lainnya adalah kaum syi’ah yang terdiri berbagai sekte, seperti
Alevi, Ja’fari, dan Alawi.[4]
2.3.2. Agama Mayoritas Penduduk Indonesia
Indonesia
menjadi negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia. Berdasarkan laporan
the Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC) atau MABDA bertajuk The
Muslim 500 edisi
2022, ada 231,06 juta penduduk Indonesia yang beragama Islam.[5]
2.4. Hubungan
Muslim dan Non Muslim
2.4.1. Hubungan Muslim dan Non Muslim di Turki
Penduduk Turki muslim sangat
memperhatikan sikap toleransi kepada penduduk Turki yang non muslim, hal ini
dibuktikan dengan adanya Turki kembali mengajari Eropa tentang arti penting
toleransi beragama. Jika di negara – negara Eropa lain masjid – masjid yang
ditutup tak kunjung dibuka, di Turki gereja – gereja tetap utuh dan dibuka.[6]
2.4.2. Hubungan Muslim dan non Muslim di
Indonesia
Penduduk Indonesia mampu menjaga
keharmonisan ditengah keanekaragaman etnik, budaya, dan agama. Serta mampu
memelihara kehidupan beragama yang harmonis, baik antar sesama muslim dan non
muslim di Indonesia.
2.5. Jenjang dan Tempat Pendidikan Islam
2.5.1. Jenjang dan Tempat Pendidikan Islam di
Turki
Salah satu tempat pendidikan
Islam di Turki adalah Pesantren Sulaimaniah Turki, dimana pesantren
Sulaimaniyah ini mengikuti pola pendidikan klasikal. Siswa belajar di kelas –
kelas sesuai dengan tingkatan pendidikan mereka, yaitu : (1) Ibtida’iy dengan
mempelajari kitab Nahwu Amtsilah Tasrifiyah, Matnul Bina Wal Asas, Al-Maqsud,
Awamil, Idzhar, (2) Izhar dengan mempelajari Metilner Mantiq, Aqaid, dan Usul
Fiqh, (3) Tekammul Alt dengan mempelajari Mulla Jami’, Talkhis, Kuduri Serif,
(4)Tekammul dengan mempelajari Usul Fiqh, Aqaid, Mantiq.
Semua tingkatan ini ditempuh
selama 4 tahun kemudian dilanjutkan dengan Tahfidz Al-Qur’an.[7]
2.5.2. Jenjang dan Tempat Pendidikan Islam di
Indonesia
Tempat Pendidikan Islam di
Indonesia adalah berbentuk Pesantren dan Madrasah.
Adapun Jenjang Pendidikannya
adalah : (1) Madrasah Ibtida’iyah ditempuh selama 6 Tahun, (2) Madrasah
Tsanawiyah ditempuh selama 3 tahun, (3) Madrasah Aliyah ditempuh selama 3
tahun.
2.6. Kitab Tafsir dan hadits yang digunakan
Kitab tafsir dan hadits yang
diajarkan di negara Turki diantaranya adalah Kitab Tafsir al – Nasafi, Tasawwuf
Al-Maktubat Imam Robbany, Usul Fiqh Waraqat, dan Usul Hadits.[8]
Sedangkan kitab tafsir dan hadits yang diajarkan di negara Indonesia salah satu
diantaranya adalah Kitab Hadits Arbain Nawawi, Kitab Mushtholah Al- Hadits, dan
Kitab Tafsir AlJalalain.
2.7. Metode Pembelajaran Al-Qur’an
Metode pembelajaran Al-Qur’an di
Turki menggunakan metode Tahsin bi nadzar, dan metode turki Utsmani.[9]
Sedangkan metode
Pembelajaran Al-Qur’an di Indonesia diantaranya
adalah Al-Baghdady, An-Nahdliyah, Qiro’ati dll.
2.8. Nama Tokoh Agama
2.8.1. Nama para tokoh Agama di Turki
Turki telah menjadi salah satu kawasan yang
melahirkan banyak Ulama’ besar, diantaranya adalah :
a. Syaikh Mustafa Shabri : beliau adalah seorang ulama’ besar dan
banyak menuangkan pemikirannya dalam melawan gerakan sekulerisme, ateisme, dan
anti agama
b. Syaikh Khudri Bayk : beliau adalah seorang ulama’ besar dalam
fiqh dan ushul fiqh madzhab Hanafi.
c. Syaikh Ibnu Kamal Pasya
Dan Berikut adalah salah satu tokoh agama yang masih
hidup di Turki :
a. Fethullah Gulen : Sejak kecik ia lebih memfokuskan
pendidikan informalnya
dibidang agama Islam. Sejak usia 14 tahun, ia sudah berani memberikan ceramah
keagamaan sekaligus tokoh politik. Beliau adalah tokoh yang membentuk gerakan
politik keagamaan yang dikenal dengan nama Hizmet di Turki.[10]
b. Recep Tayyip Erdogan : Dia adalah seorang Presiden Turki pada
saat ini, ia dianggap telah memberi kontribusi yang besar bagi Islam salah
satunya adalah Pada Juli 2020, Erdoğan membatalkan
keputusan Atatürk dan mengklasifikasikan ulang Hagia Sophia sebagai masjid,
keputusan yang dirayakan sebagian besar Muslim.[11]
2.8.2. Nama para Ulama’ di Indonesia
Banyak tokoh agama Islam yang
menjadi panutan masyarakat baik yang telah wafat maupun tidak, berikut adalah
nama para tokoh Agama Islam yang sudah wafat yang menginspirasi masyarakat
Indonesia :
•
KH. Syaikhona Kholil
Bangkalan
• KH. Hasyim Asy’ari
• KH. Ahmad Dahlan
• KH. Mas Mansur
• KH. A. Wahab Hasbullah
• KH. Abdurrahman Wahid
Dan tokoh Agama yang menjadi
panutan masyarakat Indonesia adalah para Kyai Pondok Pesantren yang masih hidup
yang ada di Indonesia, salah satunya adalah KH.Agus Ali Masyhuri,
beliau adalah wakil Rais Syuriah sekaligus Pengasuh
Pondok Pesantren Bumi Sholawat Sidoarjo.
2.9. Madzhab yang dianut
2.9.1. Madzhab yang dianut oleh penduduk Turki
Survei terbaru tahun 2018 yang dilakukan oleh lembaga
penelitian sosial asal Prancis Ipsos melaporkan bahwa komposisi agama penduduk
Turki adalah 83% menganut agama Islam dari berbagai denominasi. Sebagian besar
muslim di Turki menganut paham sunni dengan
persentase 65% dari total keseluruhan penduduk Turki, pengikut paham Islam Syi'ah berjumlah
4% dari total penduduk Turki. Kaum muslim Syi'ah di Turki terdiri dari berbagai
kelompok, antara lain Alevi, Ja'fari, dan Alawi. Terdapat
kategori 'muslim yang tidak tergabung dalam kelompok/sekte agama tertentu'
dengan angka yang cukup besar yaitu sebanyak 14% dari keseluruhan populasi
Turki. Orang-orang yang menyatakan dirinya tidak beragama sebanyak
7%, dan persentase pemeluk agama Kristen dengan
berbagai denominasi tercatat sebesar 2%.[12]
2.9.2. Madzhab yang dianut oleh penduduk
Indonesia
Adapun madzhab yang dianut oleh penduduk Indonesia adalah
Madzhab Imam Syafi’i, Hanafi, Maliki dan Hambali.
2.10. Perbandingan dalam hal Ibadah
dan budaya Islam
a.
Puasa : Secara Umum budaya puasa di Turki berbeda
dengan di Indonesia . di Turki tak ada aksi warga membangunkan sahur , anak – anak
menyulut petasan, apalagi ketupat dan opor sayur saat lebaran. Dan perbedaan
lain terletak pada lama puasa. Jika Indonesia masa puasa sehari sekitar 13 Jam,
di Turki bisa mencapai 16 jam. Waktu
Shubuh sekitar
pukul 04.00 waktu setempat, waktu Maghrib atau buka puasa sekitar pukul 20.00.[13]
b.
Sholat : Di Indonesia biasanya setelah selesai
menunaikan ibadah sholat hanya akan bersalaman kepada sesama Muslim, sedangkan
di Turki setelah menunaikan ibadah sholat maka seluruh orang rumah akan turut
mendo’akan supaya permintaanya diterima oleh Allah.[14]
c.
Adzan : Di Turki, penggunaan pengeras suara juga
sudah menjadi kebiasaan, penggunaan pengeras suara untuk adzan saja, tidak ada
masalah dan tidak ada komplain dari masyarakat umum karena suara adzan masjid
normal tidak terlalu keras.[15]
0 Response to "PERBANDINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI NEGARA INDONESIA DAN TURKI"
Posting Komentar