Makalah METODE MENGHAFAL
METODE MENGHAFAL
MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah MP-PAI
Dosen Pengampu :
ABD. WAHED, M.Pd.I
Oleh Kelompok VI :
ABD. KARIM MM
ANISA
MUISAH
Pendidikan Agama Islam
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Ibrohimy Galis
Bangkalan
2015
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena dengan rahmat-Nya kita dilimpahkan taufiq dan hidayah, dan atas segala kemudahan yang telah diberikan kepada kita, sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan.
Shalawat beriringkan salam semoga abadi terlimpahkan kepada baginda Rasulullah SAW, keluarga dan sahabat-sahabatnya, serta para pengikutnya. Semoga syafa’atnya selalu menyertai kehidupan ini. Amin!!
Setitik harapan dari penulis, semoga makalah ini dapat bermanfaat serta bisa menjadi wacana yang berguna. Penulis menyadari keterbatasan yang penulis miliki tidak terlalu bagus. Untuk itu, penulis mengharapkan dan menerima segala kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini. Akhirnya hanya kepada Allah SWT, penulis memohon rahmat dan ridho-Nya.
GALIS, 24 April 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................... I
DAFTAR ISI..................................................................................................................... II
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................. 1
A. Latar Belakang............................................................................................................... 1
B. Rumusan masalah........................................................................................................... 1
C. Tujuan............................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................. 2
A. Pengertian metode menghafal........................................................................................ 2
B. mengkritisi metode menghafal........................................................................................ 3
C. Tahapan-tahapan metode menghafal.............................................................................. 3
D. Solusi metode menghafal............................................................................................... 4
E. Analisis............................................................................................................................ 5
BAB III KESIMPULAN
A. Penutup........................................................................................................................... 6
B. Saran............................................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 7
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Orang-orang Islam dahulu sangat menghargai ingatan yang kuat dan menganggap pengembangan ingatan untuk menghafal sebagai salah satu tujuan pendidikan[1]. Mereka terdiri dari ulama-ulama Hadits dan ulama-ulama fiqih. Akhir-akhir ini muncul pandangan atau paradigma yang menyatakan bahwa era metode hafalan telah berakhir dan harus digantikan oleh metode yang lebih maju, yaitu metode pemahaman. Metode hafalan lebih disamakan dengan metode yang sudah kuno, out of date, tak memiliki nilai kreativitas, dan hanya dengan metode pemahaman lah proses belajar akan lebih bermakna.
Namun disini dalam mempelajari al Qur’an Hadits, metode menghafal sangat diperlukan. Metode ini tidak hanya memfokuskan pada membaca saja, akan tetapi melibatkan para murid dalam kegiatan membaca, menelaah, dan menghafal al Qur’an Hadits baik secara keseluruhan maupun sebagian surat atau ayat saja. Sebenarnya untuk menguasai tugas-tugas yang diberikan yaitu menghafal al-Qur’an Hadits adalah mudah, akan tetapi mudah pula untuk lupa. Oleh karena itu, ketekunan dan keuletan sangat diperlukan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian metode menghafal ?
2. Bagaimana mengkritisi metode menghafal?
3. Bagaimana tahapan-tahapan dan solusi metode menghafal?
C. TUJUAN MASALAH
1. Mengetahui pengertian metode menghafal.
2. Dapat mengkritisi metode menghafal
3. Mengetahui tahapan-tahapan dan solusi metode menghafal
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Metode Menghafal
Metode berasal dari kata method dalam bahasa Inggris yang berarti cara. Metode adalah cara yang tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu.[2] Selain itu Zuhairi juga mengungkapkan bahwa metode berasal dari bahasa Yunani (Greeka) yaitu dari kata “metha” dan “hodos”. Metha berarti melalui atau melewati, sedangkan kata hodos berarti jalan atau cara yang harus dilalui atau dilewati untuk mencapai tujuan tertentu.[3]
Kata menghafal juga berasal dari kata حفظا – يحفظ – حفظ yang berarti menjaga, memelihara dan melindungi.[4] Dalam kamus Bahasa Indonesia kata menghafal berasal dari kata hafal yang artinya telah masuk dalam ingatan tentang pelajaran atau dapat mengucapkan di luar kepala tanpa melihat buku atau catatan lain. Kemudian mendapat awalan me- menjadi menghafal yang artinya adalah berusaha meresapkan ke dalam pikiran agar selalu ingat[5]. Kata menghafal dapat disebut juga sebagai memori. Dimana apabila mempelajarinya maka membawa seseorang pada psikologi kognitif, terutama bagi manusia sebagai pengolah informasi. Secara singkat memori melewati tiga proses yaitu perekaman, penyimpanan dan pemanggilan.[6]
Metode hafalan (makhfudzat) adalah suatu teknik yang digunakan oleh seorang pendidik dengan menyerukan peserta didiknya untuk menghafalkan sejumlah kata-kata (mufradat) atau kalimat-kalimat maupun kaidah-kaidah[7].
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa metode dapat diartikan sebagai cara yang tepat dan cepat dalam pengajaran. Faktor metode tidak boleh diabaikan begitu saja, karena metode di sini akan berpengaruh pada tujuan pengajaran. Jadi, metode menghafal adalah cara yang tepat dan cepat dalam melakukan kegiatan belajar mengajar pada bidang pelajaran dengan menerapkan menghafal yakni mengucapkan di luar kepala tanpa melihat buku atau catatan lain dalam pengajaran pelajaran tersebut.
Tujuan metode ini adalah agar peserta didik mampu mengingat pelajaran yang diketahui serta melatih daya kognisi, ingatan, dan imajinasi.
B. Mengkritisi Metode Menghafal
Penerapan metode menghafal pada kegiatan belajar mengajar tentu tidak lepas dari aspek kelemahan dari metode tersebut. Namun, aspek tersebut harus diperhitungkan sejak awal oleh guru.
jika dilihat dari sifat maupun bentuknya, metode menghafal bisa dikategorikan sebagai pekerjaan rumah yang sering disebut sebagai metode resitasi, hal ini berdasarkan waktu pelaksanaan menghafal ini dimana siswa menghafalkan di luar jam pengajaran di kelas ataupun di dalam kelas.
Metode menghafal ini mempunyai beberapa kelemahan. Kelemahan tersebut yaitu:
1. Pola pikir seseorang cenderung statis karena hanya mengetahui apa yang dihafalnya saja.
2. Tidak dapat berargumen menurut pemahamannya sendiri. Karena argumen yang ia sampaikan di sekolahnya hanya dari hasil menghafal materi pelajaran.
3. Kesulitan menuangkan ide-ide atau gagasan-gagasannya. karena tidak terbiasa.
4. Terkadang menghafal hanya bersifat sementara di otak. Karena biasanya ingatannya hanya digunakan dan diperlukan ketika akan menghadapi ulangan saja. Setelah itu terabaikan.
5. Menghafal materi yang sukar dapat mempengaruhi ketenangan mental.
6. Kurang tepat diberikan kepada siswa yang mempunyai latar belakang berbeda-beda dan membutuhkan perhatian yang lebih.
C. Tahapan-Tahapan Metode Menghafal
Pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode menghafal dapat dilaksanakan sebagai berikut:
1. Pembelajaran tahap privat, yaitu untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam menghafalkan materi yang akan diajarkan. Di sini guru mengetes dan menyelidiki sejauh mana kemampuan siswa dalam menghafal.
2. Pembelajaran tahap klasikal, yaitu interaksi transfer of knowledge antara guru dengan anak didik .Guru menyampaikan materi yang berkaitan dengan materi yang akan dihafalkan siswa.
3. Post test dan evaluasi, yaitu langkah akhir yang ditempuh oleh guru, sehingga post test ini mempunyai peranan penting dalam mengakhiri Pembelajaran dengan menggunakan metode menghafal yaitu untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mengikuti pelajaran juga untuk mengetahui sampai dimana tingkat pemahaman yang telah diterima oleh siswa. Selain itu bahwa tes yang diberikan kepada siswa pada waktu akhir pembelajaran mempunyai tujuan untuk mengetahui keberhasilan dalam mengajar. Misalnya seberapa efektif metode yang digunakan dalam pembelajaran.
Dalam menerapkan metode menghafal diperlukan teknik. Ada 4 macam teknik menghafal, yaitu:
1. Teknik memahami kata atau kalimat.
Memahami materi yang akan dihafalkan, dibaca berkali-kali, berusaha menghafal dengan menutup buku, menyetorkan hafalan kepada guru.
2. Teknik mengulang.
Membaca berulang-ulang dan menghafalnya.
3. Teknik mendengar sebelum menghafal.
Materi yang akan dihafalkan didengarkan dulu dari rekaman (CD/VCD) secara berulang-ulang secara konsentrasi. Kemudian dihafalkan.
4. Teknik menulis sebelum menghafal. Dilakukan dengan cara menulis dahulu materi yang akan dihafal di buku, lampiran atau sobekan kertas. Kemudian dihafalkan.[8]
D. Solusi Metode Menghapal
Ada beberapa solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi kelemahan atau kekurangan dalam menerapkan metode menghafal, yaitu:
1. Apa saja yang akan dihafalkan oleh siswa sebaiknya terlebih dahulu dijelaskan dan diterangkan oleh guru sehingga siswa benar-benar memahami materi pelajarannya. Jangan sampai siswa hanya menghafal sedangkan ia belum paham.
2. Menghafal harus diberi latar belakang dan penjelasan yang cukup. Dengan demikian bahan tersebut akan lebih mudah dihafal dan mudah diingat.
3. Memberikan motivasi kepada siswa tentang pentingnya menghafal, karena untuk menghafal sesuatu dibutuhkan perhatian dan keinginan untuk mengingat sesuatu.
4. Menentukan teknik yang lebih efektif, menghafalkan keseluruhan atau bagian-bagian yang penting saja (mind map).[9]
5.
D. Analisis Metode Menghafal
Metode menghafal cocok digunakan dalam pelajaran Qur’an Hadits, karena dalam mempelajarinya siswa dituntut dapat menguasai bahan beserta penjelasannya yaitu berupa ayat dan terjemahannya yang pada akhirnya siswa diharuskan menghafalkan. Demikian juga pada mata pelajaran PAI yang lainnya, metode menghafal juga cocok digunakan. Misalnya dalam Aqidah Akhlak dan Fiqih, menghafal dibutuhkan berhubungan dengan dalil-dalil nash yang bersumbser dari al-Qur’an dan Hadits.
Penerapan metode menghafal lebih efektif digunakan pada siswa MI atau SD dan lembaga pendidikan dibawahnya. Karena faktor usia peserta didik yang masih muda daya ingatnya kuat dan kekuatan menghafalnya juga masih baik. Adapun pada jenjang MTs atau SMP dan MA atau SMA sederajat, metode menghafal juga dibutuhkan dalam beberapa mata pelajaran tertentu, namun pada tahap ini siswa seharusnya sudah dilatih untuk latihan berargumen menurut pendapatnya sendiri. Serta mengaplikasikan yang sudah dihafalnya sebagai landasan teori argumentasinya. Dengan kata lain siswa dilatih untuk mengembangkan pengetahuan dari materi yang sudah dihafalnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Metode menghafal adalah suatu cara dalam melakukan kegiatan belajar mengajar pada bidang pelajaran dengan menerapkan menghafal yakni mengucapkan di luar kepala tanpa melihat buku atau catatan lain dalam pengajaran pelajaran tersebut.
2. Diantara kelemahan metode menghafal yaitu pola pikir seseorang cenderung statis, tidak dapat berargumen menurut pemahamannya sendiri, kesulitan menuangkan ide-ide atau gagasan-gagasannya, terkadang menghafal hanya bersifat sementara di otak, tidak cocok untuk mahasiswa.
3. Metode menghafal mempunyai beberapa kelebihan, di antaranya yaitu menumbuhkan minat baca siswa dan lebih giat dalam belajar, pengetahuan yang diperoleh siswa tidak akan mudah hilang karena sudah dihafalnya, siswa mempunyai kesempatan untuk memupuk perkembangan, keberanian, bertanggung jawab serta mandiri.
4. Langkah-langkah dalam menerapkan metode menghafal secara garis besar ada tiga yaitu pembelajaran tahap privat, pembelajaran tahap klasikal, dan post test dan evaluasi.
5. Metode menghafal efektif dan relevan digunakan pada semua mata pelajaran PAI yang mengandung dalil-dalil nash al-Qur’an dan Hadits, khususnya mata pelajaran Al-Qur’an Hadist MTs-MA. Faktor usia mempengaruhi daya ingat sehingga metode menghafal cocok digunakan pada masa anak-anak dan remaja awal.
B. Saran
Penulisan makalah ini tidak luput dari kesalahan dan kekeliruan, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun demi menyempurnakan makalah ini sangatlah diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Rauf , Abdul Aziz, Kiat Sukses Menjadi Hafizh Qur’an Dai’yah, Bandung: SyaamilCipta Media, 2004), Cet. IV.
Al-Syaibani , Omar Muhammad al-Toumy, Falsafah Pendidikan Islam, Jakarta: Bulan Bintang, Cet. Pertama, 1979.
Arif, Armei, Pengantar Ilmu Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Press, 2001.
Nasution , S., Didaktik Asas-Asas Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 2000, cet. 2.
Rakhmat , Jalaluddin, Psikologi Komunikasi, Edisi Revisi, Jakarta: Remaja Rosda Karya, 2005, Cet. 22.
Sukmadinata, Nana Syaodih, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2003, cet. 1.
Tafsir, Ahmad, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Bandung: Remaja Rosda Karya, 1995, Cet. 1.
Zuhairi, Metodologi Pendidikan Agama, Solo: Ramadhani, 1993.
[1] Omar Muhammad al-Toumy al-Syaibani, Falsafah Pendidikan Islam, Jakarta: Bulan Bintang, Cet. Pertama, 1979, hlm. 576.
[2] Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Bandung: Remaja Rosda Karya, 1995, Cet. 1, hlm. 9.
[3] Zuhairi, Metodologi Pendidikan Agama, Solo: Ramadhani, 1993, hlm. 66.
[4] Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, Jakarta: PT. Mahmud Yunus Wadzuhryah, 1990, cet.II, hlm. 105.
[5] Desy anwar, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Surabaya: Amelia, 2003, cet. 1, hlm. 318.
[6] Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Edisi Revisi, Jakarta: Remaja Rosda Karya, 2005, Cet. 22, hlm. 63.
[7] Abdul Mujib, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana, 2006, hlm. 209.
[8] Abdul Aziz Abdul Rauf, Kiat Sukses Menjadi Hafizh Qur’an Dai’yah, Bandung: Syaamil Cipta Media, 2004, Cet. IV, hlm. 52.
[9] S. Nasution, Didaktik Asas-Asas Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 2000, cet. 2, hlm. 61.
0 Response to "Makalah METODE MENGHAFAL"
Posting Komentar